bagaimanakah sikap anak yg baik ketika diperintahkan untuk melakukan perbuatan kemaksiatan
Ujian Nasional
akbar26072003
Pertanyaan
bagaimanakah sikap anak yg baik ketika diperintahkan untuk melakukan perbuatan kemaksiatan
2 Jawaban
-
1. Jawaban zandakun222
Menolaknya dengan tegas ...
Dan memberikan sedikit nasihat ...
Semoga membantu...
# Maaf kalau Salah... -
2. Jawaban Mamanosz
kelas: ix
pelajaran: UN2017
kategori: pend. agama Islam
kata kunci: maksiat, kemaksiatan
Tentunya kemaksiatan atau perkara maksiat dilarang oleh agama, sebab perkara maksiat akan membawa keburukan. Namun demikian, sebagai anak yang baik bila diperintah (kata "diperintah" ini identik dengan orang yang derajatnya lebih tinggi, misalnya guru, orang tua, raja dll.) untuk melakukan maksiat, maka kita "tidak bisa serta-merta menolak", baik itu dengan tegas/kasar. Contoh, pada masa awal islam banyak sahabat yang hendak masuk islam namun mendapatkan pertengan dari pihak keluarga (orang tua), seperti Muawiyah ibn Sufyan, pendiri Bani Umayyah. Sahabat rasul memberikan kita tauladan yang baik. Terhadap pertentangan pihak keluarga untuk memeluk islam para sahabat tidak begitu saja menolak secara sarkas keinginan pihak keluarga. Namun perlahan-lahan, sembari menunggu momentum yang tepat, para sahabat bersabar serta tawakal.
Begitu juga dengan kita. Bila ada orang yang lebih tinggi kedudukannya dari kita, misal orang tua, menyuruh kita mencuri. Kita harus bersikap baik. Tidak menentang secara sarkas, hal tersebut bisa menyakiti hati dan perasaan orang tua kita. Namun bukan lantas kita juga menuruti. Kita cari cara paling halus sehingga orang tua kita tidak terluka hati dan perasaannya. misal, meminta bantuan orang lain untuk menasehati orang tua kita. Mengapa bukan kita sendiri yang menasehati? Sebab, seringkali, orang yang lebih tinggi kedudukannya dari kita akan lumer dengan nasihat dari orang yang sepadan.