Apa yang dimaksud dengan permainan tradisional
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: X SMA
Kategori: Peradaban Awal Indonesia dan Dunia
Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 12.3.8
Kata kunci: permainan tradisionalJawaban:
Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu. Kebanyakan permainan ini dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang tidak mengenal dunia luar telah mengarahkan dan menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi.
Pembahasan:
Contoh Permainan tradisional :petak umpet, egrang, conglak, lompat tali, gatrik, engklek, pesawat-pesawatan, layang-layang dan kelereng.
Permainan tradisional merupakan kekayaan budaya lokal yang seharusnya dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani justru tergeser dengan munculnya berbagai permainan yang dapat diunduh secara online di komputer atau gadget.
Permainan tradisional mempunyai ciri kedaerahan asli sesuai dengan tradisi budaya setempat. Unsur-unsur permainan rakyat dan permainan anak sering dimasukkan dalam permainan tradisional. Permainan tradisional memiliki ciri yang punya unsur tradisi dan berkaitan erat dengan kebiasaan atau adat suatu kelompok masyarakat tertentu. Kegiatan yang dilakukan harus mengandung unsur fisik nyata yang melibatkan kelompok otot besar dan juga mengandung unsur bermain sebagai landasan maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut.
Manfaat Permainan tradisional :
a.mengembangkan kecerdasan intelektual anak dengan menggunakan permainan conglak atau dakon. Permainan ini dapat melatih otak kiri anak dan melatih anak dalam penggunaan strategi untuk mengumpulkan biji lebih banyak daripada lawannya.
b.Kecerdasan secara mental atau emosional dapat dikembangkan dengan bermain layang-layang karena permainan ini membutuhkan kesabaran dari pemainnya sehingga pemain dapat mencari arah angin yang tepat untuk menerbangkan layang-layang.
c.mengembangkan kreatifitas anak
melalui permainan pesawat-pesawatan yang berasal dari kertas bekas atau kertas lipat. Kemampuan bersosialisasipun dapat ditingkatkan melalui permainan lompat tali, kelereng, dan petak umpet.
d. melatih perkembangan motorik anak.
Contohnya pada egrang Hal tersebut dikarenakan anak harus meloncat dengan satu kaki dan anak berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya. Loncatan tersebut baik bagi metabolisme anak.
Beberapa faktor penyebab permainan tradisional semakin ditinggalkan oleh adik-adik kita:
a.Arus globalisasi dan perkembangan teknologi melahirkan dan menyuguhkan berbagai permainan elektronik yang dianggap lebih menarik dan variatif seperti: play station, Nintendo, robot-robotan, mobil remote,dll. Munculnya TV dan internet juga membuat anak senang berlama lama duduk di depan layar tanpa melakukan aktivitas lain. Selain itu anak juga sudah terbiasa menggunakan waktu luang mereka dengan hal dan kegiatan yang berbau modern seperti pergi ke mal makan di resto yang menyediakan menu modern. Hal itu akan membuat permainan tradisional menjadi hilang dari pikiran anak cucu kita, Tak heran jika anak cucu kita akan semakin miskin dalam pengalaman bermain permainan tradisional nantinya.
b.Tidak adanya pengenalan dan pengetahuan dari orang tua terhadap anak mereka tentang permainan tradisional karena kesibukan orang tua di dalam pekerjaan. Bahkan terkadang orang tua lebih suka anak mereka bermain dengan layar dan barang elektronik yang berbasis IT,alasannya agar anak lebih betah dirumah. Padahal suatu permainan akan terus bertahan jika kita menurunkan secara estafet ke anak kita, lalu dari anak kita diturunkan ke cucu kita, dan begitu seterusnya.
c.Berbagai fasilitas-fasilitas yang menyenangan dan lebih menjanjikan. Dengan adanya fasilitas-fasilitas tersebut anak akan lebih suka dengan sesuatu yang bersifat praktis. Dan itu akan mengubur dan mengalihkan permainan tradisional dari fikiran anak-anak. (Lt)