Kimia

Pertanyaan

tentukan senyawa yang berperan sebagai reduktor, oksidastor, hasil oksidasi dan hasilreduksi dari persamaan reaksi berikut:
a. Cr2O7 + Sn²+ --> Cr³+ + Sn4+
b. Zn + 2AgNO3 --> Zn(NO3)2 + 2Ag

tolong cara penyelesaian dan jawabannya

1 Jawaban

  • Senyawa yang berperan sebagai reduktor, oksidator, hasil oksidasi dan hasil reduksi dari persamaan reaksi berikut adalah:

    a. Cr₂O₇⁻² + Sn⁺² ==> Cr⁺³ + Sn⁺⁴

        Reduktor = Sn⁺²

        Oksidator = Cr₂O₇⁻²

        Hasil Oksidasi =  Sn⁺⁴

        Hasil Reduksi = Cr⁺³

    b. Zn + 2 AgNO₃ ==> Zn(NO₃)₂ + 2 Ag

        Reduktor = Zn

        Oksidator = AgNO₃

        Hasil Oksidasi = Zn(NO₃)₂

        Hasil Reduksi = Ag

    Penjelasan:

    Untuk menentukan Oksidator dan Reduktor maka kita harus melakukan perhitungan bilangan oksidasi terlebih dahulu sehingga bisa menentukan zat yang mengalami reaksi Reduksi dan Oksidasi.

    Reduktor atau Zat pereduksi adalah spesi atau zat yang mengalami reaksi Oksidasi

    Oksidator atau Zat pengoksidasi adalah spesi atau zat yang mengalami reaksi Reduksi

    sehingga langkah pertama yaitu melakukan perhitungan Bilangan Oksidasi (Biloks) berdasarkan pada aturan penentuan dengan mempertimbangkan keelektronegatifan unsur, dapat disimpulkan suatu aturan untuk menentukan bilangan oksidasi adalah sebagai berikut:

    1. Unsur Bebas, atomnya memiliki bilangan oksidasi = 0

    2. Flourin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, atomnya mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya.

    3. Bilangan oksidasi atom unsur logam selalu bertanda +

        Untuk logam Alkali (Golongan I A) = +1

        Untuk logam Alkali Tanah (Golongan II A) = +2

    4. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam bentuk ion tunggal adalah sama dengan muatannya

         Contoh:  Cl⁻ = -1

    5. Bilangan Oksidasi atom H umumnya = +1, kecuali dalam senyawaan logam, dimana bilangan oksidasi atom H = -1 dikarenakan unsur logam lebih elektropositif dari unsur Hidrogen

        Contoh:

        Bilangan Oksidasi atom H dalam NaH, BaH₂ = -1

    6. Bilangan Oksidasi atom O umumnya = -2, kecuali pada contoh:

        F₂O = +2

         H₂O₂ = -1

         KO₂ = -1/2

    7. Jumlah Bilangan Oksidasi atom unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0

    8. Jumlah Bilangan Oksidasi atom unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya.

    Berdasarkan pada aturan di atas, maka kita bisa lakukan perhitungan biloks pada setiap atom yaitu:

    a. Cr₂O₇⁻² + Sn⁺² ==> Cr⁺³ + Sn⁺⁴

       Penentuan Biloks:

        Cr₂O₇⁻²

        Berdasarkan pada aturan nomor 8, Biloks Cr₂O₇⁻²  = -2

        Berdasarkan pada aturan nomor 6, Biloks O = -2 maka

        Biloks Cr₂O₇⁻² = 2 x Biloks Cr + 7 x Biloks O = -2

        2 x Biloks Cr + 7 x (-2) = -2

        2 x Biloks Cr + (-14) = 2

        2 x Biloks Cr = -2 + 14

       2 x Biloks Cr = +12

        Biloks Cr = +6

        Sn⁺²

        Berdasarkan pada aturan nomor 4, Biloks Sn⁺²  = +2

        Cr⁺³

        Berdasarkan pada aturan nomor 4, Biloks Cr⁺³   = +3

        Sn⁺⁴

        Berdasarkan pada aturan nomor 4, Biloks Sn⁺⁴  = +4

    Maka, Berdasarkan pada perhitungan bilangan oksidasi dari setiap atom yang terlibat pada reaksi diatas dapat diketahui unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah:

    Cr dalam Cr₂O₇⁻² dengan Biloks +6 menjadi +3 dalam Cr⁺³

    maka Bilangan Oksidari Cr mengalami penurunan sehingga Cr₂O₇⁻² mengalami REDUKSI dan bertindak sebagai OKSIDATOR dengan hasil reduksi Cr⁺³

    Sn dalam Sn⁺² dengan Biloks +2 menjadi +4 dalam Sn⁺⁴

    maka Bilangan Oksidasi Sn mengalami kenaikan sehingga  Sn⁺² mengalami OKSIDASI dan bertindak sebagai REDUKTOR dengan hasil oksidasi Sn⁺⁴

    b. Zn + 2 AgNO₃ ==> Zn(NO₃)₂ + 2 Ag

       Penentuan Biloks

       Zn

        Berdasarkan pada aturan nomor 1, Biloks Zn = 0

       AgNO₃

        Berdasarkan pada aturan nomor 7, Biloks AgNO₃ = 0

       AgNO₃ tersusun atas unsur Ag dan ion Poliatom NO₃⁻, maka:

       Berdasarkan pada aturan nomor 6, Biloks O = -2 maka

       Biloks NO₃⁻ = Biloks N + 3 x Biloks O = -1

       Biloks N + 3 (-2) = -1

       Biloks N - 6 = -1

       Biloks N = +5

       Menentukan Biloks Ag.

       Biloks Ag + Biloks NO₃⁻ = 0

       Biloks Ag + (-1) =

       Biloks Ag = +1

      Zn(NO₃)₂

      Berdasarkan pada aturan nomor 7, Biloks Zn(NO₃)₂ = 0

      Biloks Zn(NO₃)₂ = Biloks Zn + 2 x Biloks NO₃⁻ = 0

      Biloks Zn + 2 (-1) = 0

      Biloks Zn - 2 = 0

      Biloks Zn = +2

      Ag

      Berdasarkan pada aturan nomor 1, Biloks Ag = 0

    Maka, Berdasarkan pada perhitungan bilangan oksidasi dari setiap atom yang terlibat pada reaksi diatas dapat diketahui unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah:

    Zn mengalami perubahan nilai Biloks dari 0 menjadi +2 dalam Zn(NO₃)₂

    maka Bilangan Oksidari Zn mengalami kenaikan sehingga Zn mengalami OKSIDASI dan bertindak sebagai REDUKTOR dengan hasil oksidasi Zn(NO₃)₂

    Ag dalam AgNO₃ mengalami perubahan nilai Biloks dari +1 menjadi 0 dalam Ag

    maka Bilangan Oksidasi Ag mengalami penurunan sehingga  Ag mengalami REDUKSI dan bertindak sebagai OKSIDATOR dengan hasil reduksi Ag

    Semoga membantu.

    Pelajari soal-soal reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) lainnya melalui link berikut:

    Penentuan Reduktor dan Oksidator

    https://brainly.co.id/tugas/26741642

    Selamat Belajar dan Tetap Semangat!!!

    #AyoBelajar

    -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Detail Jawaban

    Kelas           : X

    Mapel          : KIMIA

    BAB             : Redoks

    Kode            : 10.7.9.

    ------------------------------------------------------------------------------------------------

Pertanyaan Lainnya